Beberapa hari ini saya agak kesal sebenarnya. Beberapa teman dekat saya menuliskan beberapa kalimat yang bernada "menyindir" di akun twitter mereka. Ga masalah sih, toh kadang saya juga melakukan itu. Hanya saja semakin kesini kebiasaan itu semakin parah dan sayapun akhirnya merasa terganggu.Sampai detik dimana saya membuat post ini, saya masih dalam keadaan bertanya tanya dan sedikit kesal. Oiya! juga suuzon atau berprasangka buruk.Baiklah, tinggalkan soal itu mari kita bahas apa itu "nyinyir" :)
Dalam KBBI arti dari kata nyinyir adalah :
adjective
1. mengulang-ulang perintah atau permintaan; nyenyeh; cerewet: nenekku kadang-kadang -- , bosan aku mendengarkannya;ke·nyi·nyir·an n hal (keadaan, sifat) nyinyir
Jadi menurut saya lebih bisa disamakan artinya dengan bawel. Sedangkan untuk nyindir atau sindir adalah :
noun1. celaan; ejekan;pukul anak -- menantu, pb mengata-ngatai (mencela) seseorang, tetapi perkataan itu ditujukan kpd orang lain;me·nyin·dir v mengkritik (mencela, mengejek, dsb) seseorang secara tidak langsung atau tidak terus terang;pukul anak -- menantu, pb mengata-ngatai (mencela) seseorang, tetapi perkataan-perkataan itu ditujukan kpd orang lain;sin·dir-me·nyin·dir v 1 saling (berganti-ganti) menyindir: - saja kerjanya setiap hari; 2 hal menyindir: - dl mengutarakan cinta adalah kuno; me·nyin·dir·kan v mengatakan sesuatu (biasanya ejekan, celaan, dsb) dng tidak langsung atau tidak terus terang: ia hanya berani - maksudnya; ter·sin·dir v kena sindir; merasa disindir: - aku oleh kata-katanya; sin·dir·an n perkataan (gambar dsb) yg bermaksud menyindir orang; celaan (ejekan dsb) yg tidak langsung: gambar -; pe·nyin·dir n orang yg suka menyindir
Jadi jika banyak yang menyebut orang yang mengolok seseorang di media tanpa mencantumkan nama sebagai nyinyir, adalah sesuatu yang salah. Nyinyir ternyata adalah bentuk perbuatan dimana seseorang terus menerus berkomentar atau mengkritik sesuatu secara berkepanjangan. Sedangkan saat menyindir, kita memberi komentar pedas bahkan terkadang membuat nasehat yang agak sok bijak untuk ditujukan pada satu orang, namun tak kita cantumkan nama orang tersebut.
Untuk di media sendiri hal ini adalah kebiasaan buruk. Sama seperti di dunia nyata, siapa sih yang suka mendengar dirinya disindir orang lain? Atau mungkin siapa sih yang suka kehidupannya selalu dikritik pedas? Namun ini bukan saja salah pengguna media nya. Media sosial membuat para pembaca bisa salah paham. Satu kalimat saja ditulis yang mungkin tak ditujukan untuk siapa siapa namun bisa membuat seseorang atau banyak orang menjadi merasa tersindir. Ini jelas bukan hal baik, karena banyak sekali kasus di dunia maya yang menjalar sampai ke dunia nyata.
Tips nya hanyalah hati hati dalam memasukkan kalimat kalimat dalam media sosial. Saya sendiripun sering mengalami bagaimana kalimat yang saya buat karena tiba tiba muncul di otak saya, membuat banyak orang merasa tersindir. Saat emosi jangan pernah bermain di dunia maya, karena setiap kalimat bernada keluhan yang berlebihan akan sangat berpengaruh terhadap image kita. Tak semua orang mau peduli keadaan kita saat itu, mereka hanya tau kita memposting kalimat tak baik dan penuh caci maki.
Bersosialisasilah yang baik di media. Usahakan stop nyindir, stop nyinyir. Memangnya kita sudah lebih baik dari mereka? :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar